Imam Al-Ghazali, penulis kitab Ihya Ulumuddin,
pernah mengirim surat kepada salah seorang muridnya. Melalui surat itu,
Al-Ghazali ingin menyampaikan tentang pentingnya memadukan antara ilmu
dan amal. Karena ilmu saja tidak cukup, harus ada pengajaran dan pengamalan.
***
Assalamu alaikum wr wb
Anakku…
Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar
dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesungguhnya
siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka
pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw, “Orang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah
orang berilmu (‘alim ulama) yang tidak memanfaatkan ilmunya.”
Anakku…
Janganlah engkau termasuk orang yang bangkrut dalam beramal, dan kosong
dari ketaatan yang sungguh-sungguh. Yakinlah, ilmu semata tak akan
bermanfaat-tanpa mengamalkannya. Sebagaimana halnya orang yang memiliki
sepuluh pedang Hindi; saat ia berada di padang pasir tiba-tiba seekor
macan besar nan menakutkan menyerangnya, apakah pedang-pedang tersebut
dapat membelanya dari serangan macan, jika ia tidak menggunakannya?!
Begitulah perumpamaan ilmu dan amal. Ilmu tak ada guna tanpa amal.
Anakku…
Sekalipun engkau belajar selama 100 tahun dan mengumpulkan 1000 kitab, kamu tidak akan mendapatkan rahmat Allah tanpa beramal.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39)
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110)
Anakku…
Selama tidak beramal, engkaupun tidak akan mendapatkan pahala. Ali
Karramallahu wajhahu berkata, “Siapa yang mengira dirinya akan sampai
pada tujuan tanpa sungguh-sungguh, ia hanyalah berangan-angan.
Angan-angan adalah barang dagangan milik orang-orang bodoh."
Hasan Al-Basri rahimahullah berkata, “Meminta surga tanpa berbuat amal termasuk perbuatan dosa.”
Dalam sebuah khabar, Allah SWT berfirman, “Sungguh tak punya malu orang yang meminta surga tanpa berbuat amal.”
Rasulullah saw bersabda, “Orang cerdas ialah orang yang dapat
mengendalikan dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang
bodoh ialah siapa yang memperturutkan hawa nafsunya dan selalu
berangan-angan akan mendapatkan ampunan Allah.”
Anakku…
Hiduplah semaumu, karena pada hakikatnya engkau itu mayit. Cintailah
sesukamu, karena pasti engkau akan meninggalkannya. Dan, lakukanlah amal
karena pasti engkau akan diberi balasan.
Ilmu tanpa amal adalah gila.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44). Dan, amal
tanpa ilmu adalah sia-sia.
Keduanya harus dipadukan satu sama lain.
Ilmu semata tak akan menghindarkanmu dari maksiat hari ini, dan tidak
pula dapat menyelamatkanmu dari siksa neraka di hari esok. Jika hari ini
kamu tidak sungguh-sungguh beramal, maka pada hari kiamat kelak engkau
akan berkata,
“Kembalikanlah kami (ke dunia) agar dapat melakukan amal salih.”
Namun dijawab, “Hei kamu, bukankah kamu telah dari sana?!”
Camkanlah anakku..
Semoga ilmumu manfaaat dunia akherat.
Wassalamu alaikum wr wb
(Sumber: Manakibul Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar