maka pada saat turun itu juga mereka berdua menutupi auratnya dengan
menggunakan beberapa daun-daunan yang tumbuh di surga. Hingga turun ke
dunia pun, daun-daunan itu tetap menempel menutupi auratnya.
Mendengar kabar bahwa seorang khalifah diturunkan ke bumi, sepasang kijang datang mengunjungi berharap keberkahan dan ingin mengabdi sepenuhnya pada beliau. Namun mereka terkejut melihat sang junjungan hanya berpakaian dari daun, hingga akhirnya diutarakanlah maksud kedatangan mereka, yakni menyambut suka cita kedatangan nabi Adam dan istrinya. Sepasang kijang tsb berjanji akan mengabdi pada mereka.
"Wahai Nabiyullah adam, hamba berdua ingin menanyakan satu hal, bila itu diperkenankan! Kata kijang jantan.
"Katakanlah hai kijang!"
"Hamba mohon maaf atas kelancangan hamba dengan pertanyaan ini. Menurut firasat dan insting hamba, Anda adalah seorang nabiyullah, khalifatullah, kekasih Allah dan penghuni surga. Yang mana penghuni surga seharusnya memakai perhiasan yang indah, pakaian yang indah dan mengapa Anda berdua bahkan hanya memakai daun sebagai penutup aurat."
Kemudian nabiyullah Adam alaihi salam menceritakan awal mula mereka digoda iblis hingga akhirnya mereka harus di hukum pembuangan ke bumi.
Tanpa sadar, air mata kedua kijang itu menetes tak kuasa menahan haru. Siti hawa memeluk keduanya untuk melerai tangis mereka. Sedalam-dalamnya mereka ungkapkan rasa bela sungkawa kepada Siti hawa dan suaminya karena turun dari surga akibat tipu daya iblis laknatullah.
Atas segala niat yang terpuji dari sepasang kijang tsb, Nabi Adam alaihis salam kemudian memberikan hadiah sehelai daun yang dari surga sebagai rasa terima kasih atas perhatian dan belas asihnya mau mengunjungi dengan niat yang solihah. Dengan linangan air mata, kedua kijang itu memakan daun surga hadiah nabi adam dan istrinya.
Setelah berpamitan, sepasang kijang tsb berangkat pergi ke hutan dengan harapan sore nanti bisa membawakan nabi adam dan istrinya buah-buahan segar dari hutan.
Namun hal aneh terjadi, setelah memakan daun surga tubuh kedua kijang mengeluarkan bau dan aroma yang wangi atau biasa disebut "misik".
Melihat kijang punya keistimewaan, para hewan yang lain menjadi iri dan ingin memiliki seperti yang dimiliki kijang lalu mereka datang menuju Nabi Adam dan meminta daun penutup auratnya, mereka datang bukan dengan niat yang baik seperti kijang, akan tetapi dengan niat ingin berkulit indah dan wangi seperti kijang.
Melihat niat mereka yang tidak baik, maka Nabi Adam pun mengusir mereka dan tidak memberikan mereka sehelai daun pun.
Niat yang baik akan dibalas Allah dengan kebaikan dan keberkahan hidup. Maka jangan ragu-ragu untuk berniat baik kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun meskipun anda belum bisa melakukannya.
(Qishasul Anbiya')
Mendengar kabar bahwa seorang khalifah diturunkan ke bumi, sepasang kijang datang mengunjungi berharap keberkahan dan ingin mengabdi sepenuhnya pada beliau. Namun mereka terkejut melihat sang junjungan hanya berpakaian dari daun, hingga akhirnya diutarakanlah maksud kedatangan mereka, yakni menyambut suka cita kedatangan nabi Adam dan istrinya. Sepasang kijang tsb berjanji akan mengabdi pada mereka.
"Wahai Nabiyullah adam, hamba berdua ingin menanyakan satu hal, bila itu diperkenankan! Kata kijang jantan.
"Katakanlah hai kijang!"
"Hamba mohon maaf atas kelancangan hamba dengan pertanyaan ini. Menurut firasat dan insting hamba, Anda adalah seorang nabiyullah, khalifatullah, kekasih Allah dan penghuni surga. Yang mana penghuni surga seharusnya memakai perhiasan yang indah, pakaian yang indah dan mengapa Anda berdua bahkan hanya memakai daun sebagai penutup aurat."
Kemudian nabiyullah Adam alaihi salam menceritakan awal mula mereka digoda iblis hingga akhirnya mereka harus di hukum pembuangan ke bumi.
Tanpa sadar, air mata kedua kijang itu menetes tak kuasa menahan haru. Siti hawa memeluk keduanya untuk melerai tangis mereka. Sedalam-dalamnya mereka ungkapkan rasa bela sungkawa kepada Siti hawa dan suaminya karena turun dari surga akibat tipu daya iblis laknatullah.
Atas segala niat yang terpuji dari sepasang kijang tsb, Nabi Adam alaihis salam kemudian memberikan hadiah sehelai daun yang dari surga sebagai rasa terima kasih atas perhatian dan belas asihnya mau mengunjungi dengan niat yang solihah. Dengan linangan air mata, kedua kijang itu memakan daun surga hadiah nabi adam dan istrinya.
Setelah berpamitan, sepasang kijang tsb berangkat pergi ke hutan dengan harapan sore nanti bisa membawakan nabi adam dan istrinya buah-buahan segar dari hutan.
Namun hal aneh terjadi, setelah memakan daun surga tubuh kedua kijang mengeluarkan bau dan aroma yang wangi atau biasa disebut "misik".
Melihat kijang punya keistimewaan, para hewan yang lain menjadi iri dan ingin memiliki seperti yang dimiliki kijang lalu mereka datang menuju Nabi Adam dan meminta daun penutup auratnya, mereka datang bukan dengan niat yang baik seperti kijang, akan tetapi dengan niat ingin berkulit indah dan wangi seperti kijang.
Melihat niat mereka yang tidak baik, maka Nabi Adam pun mengusir mereka dan tidak memberikan mereka sehelai daun pun.
Niat yang baik akan dibalas Allah dengan kebaikan dan keberkahan hidup. Maka jangan ragu-ragu untuk berniat baik kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun meskipun anda belum bisa melakukannya.
(Qishasul Anbiya')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar