Kamis, 20 September 2012

KUNCI SURGA

Sewaktu berjalan di tepian sungai, Abu Yazid Al Busthami rahimahullah yang tatkala itu masih muda menjadi santri di sebuah pesantren, ia tak sengaja bertemu dengan Rahib beserta para biarawan muda. Mengetahui ia seorang muslim,
maka rahib pun bermaksud mengujinya.

RAHIB: Anak muda, aku hendak bertanya tentang agamamu, bolehkah?
ABU YAZID: InsyaAllah, saya dengan lapang hati menjawabnya
RAHIB: Apa ciptaan Tuhan yang dicelanya sendiri?
ABU YAZID: Suara keledai, sebagaimana tersebut dalam ayat-NYA: "...Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai." (Luqman 19)
RAHIB: Apa ciptaan Allah yang tidak berayah dan tidak beribu?
ABU YAZID: Mereka adalah malaikat yang tidak berayah dan tidak beribu. Tubuhnya nur,
tidak makan dan tidak minum, tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, tidak pernah tidur dan beristirahat. Dia bertasbih siang dan malam, seperti halnya kita bernapas setiap saat.
RAHIB: Siapa pula ciptaan Allah yang tidak berayah dan tidak beribu?
ABU YAZID: Nabi Adam, sebagaimana dalam firman-Nya: "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." (Ali
Imran 59)
RAHIB: Pohon apa yang yang terdiri dari 12 ranting, dan setiap ranting terdiri dari 30 daun. Pada tiap daun ada 5 buahnya, 3 buah diantaranya ada teduhnya, dan 2 diantaranya ada di panasnya?
ABU YAZID:: Pohon yang terdiri dari 12 ranting itu yang pada tiap rantingnya ada 30 daun, dan pada tiap daun ada 5 buah, 2 buah diantaranya ada di panasnya dan 3 buah lagi ada di teduhnya. Yang dimaksud dengan pohon itu adalah tahun, tiap-tiap tahun ada 12 bulan, tiap-tiap bulan ada 30 hari, pada tiap-tiap hari terdapat 5 kewajiban menunaikan shalat, 2 shalat ditunaikan di siang hari(Dhuhur dan Ashar), dan 3 shalat lainnya ditunaikan pada waktu matahari terbenam, yakni Maghrib, Isya', dan Subuh.
RAHIB: Mengagumkan..
ABU YAZID: Kini perkenankan saya bertanya, wahai tuan Rahib.
RAHIB: Ok. Pertanyaanmu pasti dengan mudah dapat ku jawab
ABU YAZID: Apakah kunci surga itu?
RAHIB: ...(Diam dan tidak segera menjawab)
Para biarawan muda pun menjadi gusar kepada gurunya. Mereka pun berkata, "Bagaimana ini guru? Dia (Abu Yazid) dapat menjawab semua pertanyaan Sampeyan, sedangkan Guru sendiri tidak mampu menjawab SATU pertanyaan pun?"
Maka Rahib menjelaskan, "Wahai anak-anakku! Aku tahu jawabannya, akan tetapi aku takut kepada kalian semua...."
Para biarawan muda serentak
berkata, "Silakan Sampeyan jawab! Tidak usah takut dan ragu-ragu kepada kami."

Sang Rahib pun kemudian menjawab dengan suara keras.
"Kunci surga itu ialah: Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasululullah (Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah)".

Setelah Rahib mengucapkan kalimat tauhid tsb, kontan seluruh biarawan muda pun mengikuti ucapan gurunya, berharap mereka semua dapat meraih surga, walau mereka tak tahu maknanya.
Mereka serempak "Laa
ilaaha illallah, Muhammad Rasululullah".
ABU YAZID: Tahukah kalian, bahwa dengan mengucapkan kalimat tsb kalian sudah menjadi muslim?
RAHIB: Ya Aku tahu. Tapi aku takut menjelaskannya, aku ikhlas memuslimkan diriku
ABU YAZID: Lalu bagaimana nasib mereka para biarawan muda tsb?
RAHIB: Biarkan mereka yang memutuskan sendiri nasib mereka, meski aku gurunya namun agama dan keyakinan mereka tergantung orang tuanya bukan gurunya.
Buat murid-muridku, mulai saat ini kubebaskan kalian semua, pulanglah, bila kalian tetap mengikutiku dengan wajah dan nuansa baru yakni sbg muslim, maka kalian akan bermasalah dengan orang tua kalian di rumah.

"Kami sudah mengatakan kalimat tsb, jadi kamipun akan bersedia menanggung apapun resikonya. Biarlah keyakinan urusan hati kami, dan biarlah yang akan terjadi, terjadilah." jawab mereka.

(Sumber: CAP, Cerita Anak Pesantren, Karya Jun Haris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar